JAKARTA TODAY- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini, Selasa (5/9), akibat munculnya persepsi melemahnya daya beli masyarakat secara agregat.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, tingkat deflasi sebesar 0,07 persen pada bulan Agustus merupakan faktor munculnya persepsi tersebut. Masalahnya, ketika data itu dirilis kemarin, IHSG masih belum juga mampu berpindah ke zona hijau.

Bahkan, jumlah aksi jual pelaku pasar lebih banyak dibandingkan dengan transaksi beli. Reza memprediksi, kondisi yang sama kembali terjadi pada perdagangan hari ini.

“Aksi jual pun masih marak yang terefleksi dari meningkatnya volume jual. Secara tren masih dimungkinkan bagi IHSG untuk kembali melemah,” terang Reza dalam risetnya, dikutip Selasa (5/9).

BACA JUGA :  Tim Bulu Tangkis Indonesia Juara Runner Up Piala Thomas 2024

Selain karena tingkat daya beli masyarakat, potensi pelemahan juga muncul dari sentimen global berupa uji coba penembakan rudal oleh Korea Utara. Hari ini, Reza memproyeksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.771-5.792 dan resistance 5.848-5.882.

Di sisi lain, Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, rilis data deflasi sendiri akan berdampak positif bagi laju IHSG dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri untuk jangka panjang.

Namun, jika masih terjadi koreksi pada IHSG, maka pelaku pasar dapat memanfaatkannya dengan melakukan akumulasi beli secara selektif terhadap saham-saham berkapitalisasi besar.

“Ini dikarenakan jika capital inflow kembali terjadi ke dalam pasar modal Indonesia maka peluang saham berkapitalisasi besar akan cukup menarik untuk dijadikan sasaran masuk bagi investor luar,” papar William dalam risetnya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Jumat 3 Mei 2024

Dengan kata lain, pelaku pasar sudah lebih dulu masuk dalam saham-saham tersebut ketika harganya masih murah. Hari ini, William memprediksi, IHSG berada dalam rentang support 5.797 dan resistance 5.882.

Untuk diketahui, IHSG pada perdagangan kemarin melemah 50,31 poin atau 0,85 persen ke level 5.813. Kemudian, nilai tukar rupiah juga terkoreksi 21 poin atau 0,16 persen di level Rp13.339 per dolar AS.

Sementara itu, kondisi yang berbeda terlihat pada laju bursa saham Wall Street. Tiga indeks utamanya ditutup menguat tadi malam. Bila dirinci, Dow Jones naik 0,18 persen, S&P500 dan Nasdaq masing-masing tumbuh 0,2 persen dan 0,1 persen.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================