JAKARTA TODAY- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyebut, pemerintah siap melakukan intervensi guna menjaga laju kenaikan harga atau inflasi selama bulan Ramadan.

Menurut Agus, intervensi khusus yang akan dilakukan pemerintah adalah memastikan pasokan komoditas pangan, mulai dari produsen di tingkat petani, distribusi ditingkat pedagang, hingga sampai ke konsumen bisa berjalan dengan baik.

“Kelihatannya semua terjaga, bahkan ada bentuk-bentuk intervensi yang akan dilakukan untuk penyediaan pasokan di beberapa kota yang punya indikasi ada kenaikan,” ujar Agus usai rapat koordinasi inflasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (26/5).

BACA JUGA :  Ternyata Daun Salam Miliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan Tubuh, Simak Ini

Agus enggan merinci bentuk intervensi lainnya yang akan dilakukan pemerintah dan dikoordinasikan dengan BI. Namun, dia memastikan, intervensi yang dilakukan akan menyasar komoditas pangan strategis, seperti beras. Selain itu, sektor energi yang juga menjadi komponen utama bagi inflasi, akan turut diperhatikan oleh pemerintah.

“Jadi, sampai dengan Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, dan juga Pertamina sampai dengan Bulog itu semua telah melakukan koordinasi. Kami akan bertemu lagi tanggal 8 Juni (untuk koordinasi),” jelas Agus.

BACA JUGA :  Monyet Ekor Panjang Turun ke Permukiman Warga dari Puncak Gunung Merapi

Adapun berdasarkan pantauan BI, sampai minggu ketiga Mei, laju inflasi berada di angka 0,37 persen. BI pun memperkirakan inflasi Mei 2017 akan berada dikisaran 0,3 persen sampai 0,4 persen.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku akan  memperhatikan belanja atau pengeluaran pemerintah guna ikut menahan laju inflasi. Namun, dia tak menerangkan lebih jauh langkah-langkah apa yang akan ditempuhnya.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================