LEUWILIANG TODAY – Kesehatan menjadi barang mahal bagi Laela Sahwa (11) warga Kampung Cianten, RT 04/11, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor yang menderita hidrosefalus.

Warga miskin yang tidak memiliki BPJS itu, sejak umur 3 tahun telah ditinggal kedua orangtuanya dan dirawat sang nenek. Melihat kondisi ini, tim Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabuapeten Bogor dan aparatur desa membawanya ke Rumah Sakit Ciawi guna mendaptkan perawatan.

“Saat ini, Laela sudah mendapatkan perawatan di RS Ciawi, mengunakan mobil siaga desa,” ujar Ketua Tim IPSM Kabuapeten Bogor Endang.

BACA JUGA :  Pedagang Gorengan di Ciampea Bogor Ditemukan Tewas Gantung Diri

Saat Laela berumur 3 tahun, sang ayah pergi meninggalkanya. Sedangkan sang Ibu menjadi buruh di Bali. Sehari – hari Laela (anak ke bungsu dari lima saudara) diurus neneknya. Perekonomian yang murat – marit membuat sang nenek (Oom, red) pasrah akan derita yang di alami Laela. “Selama ini, laela hanya diberikan obat tradional,” katanya.

Tidak hanya mengalami hidrosefalus, sambung Endang, dikarnakan pola makan yang tidak teratur, kurangnya asupan gizi dan sudah seminggu ini menderita mutahber. Jika tidak cepat ditanggani fisiknya makin melemah. “Kami bantu membuatkan kartu BPJS dan kepala Desa membantu admintrasi,” paparnya.

BACA JUGA :  Nobar Timnas Indonesia, Dirut Tirta Pakuan: Dukung Perjuangan Anak Bangsa

Sementara itu, Kepala UPT Kesehatan Leuwiliang, Dian mengaku selama ini Lela belum pernah dibawa ke Puskesmas dan tidak pernah mendapatkan penanganan dan membuat BPJS. “Padahal memiliki kartu BPJS itu sangat penting dan memeriksakan kondisi kesehatan ke Puskesmas juga penting, jangan sudah parah baru dibawa,” ungkap Dian. (Agus / Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================